Bisakah ibu hamil penderita lupus menulari bayinya?

Selasa, 7 Mei 2024 – 15:32 WIB

JAKARTA – Kehamilan sendiri merupakan suatu kebahagiaan bagi setiap wanita. Namun, bagi sebagian orang dengan kondisi tertentu, kehamilan terkadang menimbulkan kekhawatiran. Salah satunya adalah ketika seorang ibu hamil penderita lupus merasa khawatir dengan kondisi bayi yang dikandungnya.

Baca juga:

Lupus Rentan Menyerang Anak Perempuan Usia 11-12 Tahun, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Banyak pertanyaan mengenai apakah ibu hamil pengidap lupus dapat menularkan penyakit lupusnya kepada bayi yang dikandungnya. Terkait hal tersebut, anggota Unit Kerja Koordinasi Imunologi Alergi (UKK) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. dr. Pemateri adalah Reni Ghrahani Majangsari, Sp.A(K), M.Kes.

Ia menjelaskan, bayi baru lahir belum tentu menderita penyakit lupus. Ada kemungkinan bahwa sekitar 2 persen anak-anak dari ibu penderita lupus terkena lupus neonatal.

Baca juga:

india Penyumbang Kasus TBC Terbesar Kedua Setelah India, Sedih!

“Ibu yang mengidap lupus, bukan berarti anaknya akan mengidap lupus. Sekalipun anaknya mengalami gejala lupus, bukan berarti anaknya mengidap lupus,” ujarnya dalam konferensi virtual Lupus in Children, Selasa, 7 Mei , 2024.

Ibu hamil

Baca juga:

Menyebabkan penyakit kronis, para ahli mengatakan air yang melebihi baku mutu tidak bisa lagi dikonsumsi

Lebih lanjut Reni mengungkapkan, anak juga dipengaruhi oleh antibodi ibu yang masuk ke dalam darah anak melalui plasenta dan menyebabkan neonatal lupus.

“Tapi itu efek dari antibodi ibu yang masuk ke dalam darah bayi melalui plasenta. Jadi antibodi tersebut akan merusak organ tubuh bayi, terutama jantung,” ujarnya.

Namun penyakit lupus neonatal akan membaik saat bayi berusia enam bulan. Ia menjelaskan, nantinya antibodi lupus yang dimiliki ibu akan hilang dari tubuh anak.

“Anak baru lahir yang mengidap lupus akan membaik pada usia enam bulan, ketika antibodi ibu hilang dari tubuh anak. Neonatal lupus bukanlah lupus yang diderita anak, melainkan efek dari antibodi ibu,” lanjutnya.

Di sisi lain, terkait cara memastikan bayi dalam kandungan ibu hamil pengidap lupus tidak terlahir mengidap neonatal lupus, Reni menjelaskan, ibu hamil perlu merencanakan kehamilannya agar aktivitas lupus tetap rendah.

“Secara umum dokter kandungan akan menyarankan ibu untuk merencanakan kehamilannya. Jadi ibu yang merencanakan kehamilannya, usahakan aktivitas lupusnya rendah. Ibu tetap dalam kondisi aktivitas penyakit rendah, begitu pula saat melahirkan anak tidak terpengaruh oleh antibodi ibu,” ujarnya.

Sisi lain

Namun, lupus neonatal akan membaik saat bayi berusia enam bulan. Ia menjelaskan, nantinya antibodi lupus yang dimiliki ibu akan hilang dari tubuh anak.

Sisi lain



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *