Polisi membongkar metode peretasan WhatsApp dari Facebook

Selasa, 7 Mei 2024 – 14:07 WIB

VIVA Tekno – Polisi berhasil mengungkap skema penipuan baru di mana akun WhatsApp korban diretas ketika mereka mengklik lowongan kerja palsu dari Facebook.

Baca juga:

Polisi menangkap sejumlah orang setelah warga Unpam menyergap mahasiswa saat melaksanakan ibadah

Korban menemukan daftar lowongan menarik di Facebook dan menghubungi nomor kontak WhatsApp yang tersedia, demikian keterangan resmi Kepolisian Republik Singapura yang dikutip situs tersebut. IndependenSelasa, 7 Mei 2024.

Polisi menambahkan bahwa para korban kemudian akan diinstruksikan untuk mengunduh file Android Package Kit (APK) melalui WhatsApp “untuk mendapatkan informasi pribadi mereka”.

Baca juga:

Warga Meninggal Usai Diinterogasi Polisi di Aceh, Propam Turun Tangan

Tanpa sepengetahuan korban, file APK tersebut berisi malware yang memungkinkan penipu (hacker) mendapatkan data pribadi dari ponselnya, kata polisi.

Setelah korban mengunduh dan menginstal malware tersebut, mereka menyadari bahwa layar ponselnya mati dan nyatanya kendali atas ponsel cerdasnya telah berpindah ke tangan peretas.

Baca juga:

Polisi menangkap petugas parkir yang menutup jalan perumahan di Bekasi

Ketika para korban akhirnya bisa mengendalikan ponsel mereka, semuanya sudah terlambat. Pasalnya, korban menyadari dirinya sudah tidak memiliki akses lagi ke akun WhatsApp miliknya.

Namun dalam beberapa kasus, mereka (korban) menyadari bahwa (file APK berisi daftar lowongan) itu palsu dan langsung menghapusnya, jelas polisi.

Kepolisian Republik Singapura mengimbau masyarakat untuk mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah di akun WhatsApp dan mewaspadai permintaan yang tidak wajar, meskipun dikirimkan melalui kontak WhatsApp.

Masyarakat juga diimbau mengunduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.

Tidak hanya itu. Masyarakat harus memastikan bahwa ponsel, komputer, laptop, tablet, dan perangkat elektronik lainnya mereka telah menginstal perangkat lunak antivirus dan alat penghapus malware terbaru.

“Mereka juga harus memastikan pembaruan rutin sistem operasi dan aplikasi perangkat seluler serta mengubah kata sandi untuk melindungi dari peretas,” kata polisi.

Jika korban mencurigai dirinya telah jatuh ke dalam perangkap peretas, mereka harus mengaktifkan mode pesawat dan memeriksa apakah Wi-Fi dimatikan.

Polisi menjelaskan bahwa korban harus menjalankan pemindaian antivirus di ponselnya dan memeriksa rekening banknya untuk mencari transaksi tidak sah dari perangkat lain.

Sisi lain

Kepolisian Republik Singapura mengimbau masyarakat untuk mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah di akun WhatsApp dan mewaspadai permintaan yang tidak wajar, meskipun dikirimkan melalui kontak WhatsApp.

Sisi lain



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *