Jakarta, CNBC Indonesia- Pada bulan April 2024, RDG BI Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 Bps menjadi 6,25% dengan ancaman pelemahan nilai tukar rupiah.
Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan BI rate mengalami kenaikan sebesar 275bps sejak Agustus 2022, namun kenaikan tersebut tidak berdampak langsung pada suku bunga kredit perbankan. Selama ini kenaikan bunga kredit modal kerja dan investasi berada pada kisaran 40-70 bps, sedangkan kredit konsumsi bahkan mengalami penurunan sebesar 5 bps serta kredit bermasalah (KKR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). bahkan lebih rendah lagi, hingga 50 Bps.
David juga mengungkapkan, kondisi likuiditas perbankan sedikit lebih ketat mengingat pertumbuhan kredit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dana. Hal ini tercermin dari meningkatnya rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) dari sekitar 80% menjadi 84% dan rasio alat likuid yang cenderung menurun.
Perbankan tentunya perlu mewaspadai tekanan likuiditas mengingat rupee juga masih melemah.
Bagaimana kondisi likuiditas perbankan dan apa dampak tingginya suku bunga terhadap perbankan? Lebih lengkapnya simak dialog Power Lunch Syarifah Rahma dengan Chief Economist BCA David Sumual,CNBCIndonesia (Jumat, 3/5/2024)
Quoted From Many Source